Pagi yang Sedang Bertamu

Kilauan sang mentari yang baru bangkit dari peristirahatannya membuat diri ini juga terbangun pada mimpi indah malam tadi, mentari tidak ingin bangun sendiri dia sudah lama kesepian begitupun denganku. Diri ini menyentuh angka yang sudah tak lagi muda, pemikiran seperti benang kusut selalu saja menjadi tugas untuk diluruskan, nyatanya dunia tidak semudah itu untuk diterka, karena mengurai benang ini adalah tugas yang tidak akan pernah selesai. Beberapa hari ini berbeda, tatkala aku sudah menemui tujuan dalam hidupku. Jujur, selama ini aku tak memahami sama sekali apa yang orang maksud dengan tujuan hidup, aneh memang. Panas siang yang terik bertepatan dibawah tatapan tak buku yang penuh menjadi saksi bagi pria ini untuk menetapkan hatinya. Selalu saja terlukis indah, kata-kata ini terangkai tanpa sebab, tak ada kata bosan jikalau aku sedang melukiskan dirimu, hari yang begitu riang namun penuh kebimbangan disetiap waktunya. Arah jalan esok hari memang masih menjadi rahasia,...